Fadlianto Botutihe
TOMAT 

Tanaman tomat merupakan komoditas sayuran yang berasal dari Peru dan Ekuador. Komoditas ini telah menyebar ke seluruh dunia khususnya negara yang beriklim tropis. Istilah tomat berasal dari bahasa Aztec (salah satu nama suku Indian), yaitu xitomate atau xitotomate. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tumbuhan setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk kedalam golongan tanaman berbunga (Angiospermae) (Dewanti, 2010).
 
Taksonomi dan morfologi
Tanaman tomat mempunyai nama botani solanum lycopersicum L. Tanaman ini jika diklasifikasikan, termaksud keluarga terung-terungan. Klasifikasi tomat adalah sebagai berikut:
Kingdom              : Plantae
Subkingdom         : tracheobionta
Superdivisio         : spermatophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Sub-Kelas             : Asteridae
Ordo                     : Solanales
Familia                 : Solanaceae
Genus                   : Solanum
Spesies                 : Solanum lycopersicum L.

Tomat termasuk tanaman setahun yang berbentuk perdu tinggi batangnya sekitar 1 meter. Dengan penanaman cara hidroponik, ada yang tingginya lebih dari 3 meter. Akarnya berupa akar tunggang dengan susunan akar serabut, bercabang banyak, berbentuk bulat sapai agak persegi dengan posisi tegak, dan berbatang lemah serta basah. Batang berwarna kehijauan sampai keunguan dengan ruas berwarna hijau atau ungu bergantung pada varietasnya (Prahasta, 2008).
Tomat memiliki bentuk daun bercelah dan menyirip tanpa daun penumpu, jumlah daunnya ganjil (antara 5-7 helai). Bentuk batang tanaman tomat berbentuk segi empat sampai bulat, berwarna hijau dan mempunyai banyak cabang. Akarnya tunggang dan  memiliki akar  samping yang  menjalar di  seluruh permukaan atas. Bunganya berjenis dua dengan 5 buah kelopak berwarna hijau berbulu dan 2 buah daun mahkota berwarna kuning         (Tugiyono, 2001),
Daunnya segitiga menjari dengan ujung meruncing tanpa daun menumpu. Warna daun hijau kelam sampai keunguan bunga sempurna, berdiri tunggal, atau berkelompok pada ketiak daun, berwarna kuning, putih, dan ungu, bergantung pada varietasnya (Prahasta, 2008).

Buahnya buah buni, berwarna hijau waktu muda dan kuning atau merah setelah tua. Berbiji kecil, banyak, berbentuk bulat pipih berwarna putih atau krem, dan kulit biji berbulu. Berat seribu butir biji kering berkisar antara 3-5 gram. Letak buah tomat besar adalah bergantung, sedangkan tomat kecil agak tegak. Warna tomat muda adalah hijau, putih kekuningan, dan ungu, bergantung pada varietasnya. Buah yang telah matang biasa berwarna kuning sampai merah dengan aroma yang berbeda sesuai dengan varietasnya. Proses penuaan pada buah yang baru mekar berlangsung antara    50-60 hari.  Tanaman tomat mulai berbunga pada umur antara     60-75 hari setelah biji disemaikan. Dasarnya, tanaman tomat memiliki kromosom diploid dengan jumlah kromosom 24 atau 2n. Tanaman tomat kadang ditanam dipekarangan sebagai tanaman sayur, tanaman buah, atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong. Tumbuhan ini menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0-1.250 meter diatas permukaan laut. Perbanyakan tomat umumnya dengan biji, tetapi kadang-kadang ada juga yang menggunakan stek batang cabang yang telah tua (Prahasta, 2008).

Manfaat Tomat
Menurut Margono (2000) Jenis tomat buah dan jenis tomat sayur, sama-sama berkhasiat bagi tubuh manusia, yaitu untuk :
1.      Mengatasi gusi berdarah. Cara penggunaan adalah tomat dicuci bersih lalu dimakan segar-segar.
2.      Mengatasi sembelit. Cara penggunaan dengan meminum jus tomat sesudah makan.
3.      Menghaluskan wajah. Cara penggunaannya dengan memeras tomat yang berwarna merah tua. Olehskan airnya ke wajah berkali-kali setiap hari. Bisa juga, tomat diiris lalu digososkan ke wajah.
Tomat, baik dalam bentuk segar maupun olahan, memiliki komposisi zat gizi yang cukup lengkap dan baik. Buah tomat terdiri dari 5-10% berat kering tanpa air dan 1% kulit dan biji. Jika buah tomat dikeringkan, sekitar 50% dari berat keringnya terdiri dari granula-granula pereduksi, seperti glukosa dan fruktosa, sedangkan sisanya asam-asam organik, mineral, pigmen, vitamin, dan lipid. Tomat dapat digolongkan sebagai sumber vitamin C yang sangat baik karena 100 gram tomat memenuhi 20% atau lebih kebutuhan vitamin C sehari. Vitamin C memelihara kesehatan gigi dan gusi, mempercepat sembuhnya luka-luka, mencegah penyakit scurvy (skorbat), serta menghindarkan terjadinya perdarahan pembulu darah halus. Selain itu, tomat merupakan sumber vitamin A yang baik karena 100 gram tomat dapat menyumbangkan sekitar 10-20% dari kjebutuhan vitamin A sehari. Vitamin A sangat diperlukan bagi kesehatan organ penglihatan, sistem kekbala tubuh, pertumbuhan, dan reproduksi. Vitamin A dan C pada tomat berkhasiat sebagai antioksidan (Prahasta, 2008).
Likopen diketahui mempunyai kemampuan sebagai antioksidan dan dapat melindungi tubuh terhadap berbagai macam penyakit seperti kanker dan penyakit jantung. Tomat yang dihancurkan atau dimasak merupakan sumber likopen yang baik dibandingkan dengan tomat mentah. Likopen terdapat pada dinding sel tomat. Oleh karena itu, pemasakan dengan sedikit minyak dapat melepaskan komponen ini (Margono dkk, 2000).
Tomat memiliki kandungan likopen yang tinggi. Likopen merupakan pigmen yang menyebabkan tomat berwarna merah. Seperti halnya betakaroten, likopen termaksuk kedalam golongan karotenoid (Prahasta, 2008).
Komponen fenolik merupakan senyawa penting yang cukup potensial pada tomat, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit. Komponen ini memberikan efek yang menguntungkan. Diketahui bahwa purre tomat atau hancuran tomat, mengandung sejumlah kecil senyawa yang disebut rutin. Senyawa rutin tersebut dapat diserap dan dimanfaatkan dengan baik oleh tubuh manusia. (Prahasta, 2008)
0 Responses

Posting Komentar